Kota Sorendiweri adalah sebuah kota kecil yang berada di Pulau Supiori, Papua. Kota ini dipisahkan Pulau Biak dan Selat Sorendiweri. Kedua pulau ini terhubung oleh jembatan yang berada di atas Selat Sorendiweri sepanjang 100 meter. Pusat pemerintahan Kabupaten Supiori terletak di Kota Sorendiweri.

Menurut peta kawasan hutan dan wilayah perairan Provinsi Papua, sebagian besar wilayah kabupaten Supiori merupakan kawasan hutan suaka alam. Sekitar 65% dari luas wilayahnya adalah kawasan hutan, yaitu mencapai 45.384 ha. Pada tahun 2016 kepadatan penduduk Kota Sorendiweri sakuraprovidence.com Kabupaten Supiori adalah per km2 adalah 29,15%.

Sejarah Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori

Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori merupakan Pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor atas dasar Undang-Undang Nomor 35 tahun 2003. Kota Supiori mempunyai wilayah daratan dengan luas sebesar 704,24 Km2 dan wilayah perairan seluas 5.993 Km2.

Sebagian besar wilayah Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori terletak di Pulau Supiori dan sebagian lainnya di Pulau Biak. Ibukota kabupaten Supiori terletak di Sorendiweri, Distrik Supiori Timur. Kabupaten Supiori terdiri dari 68 pulau dimana sebagian besar pulau-pulau tersebut berpenghuni.

Dengan demikian ciri Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori ini adalah kepulauan dan sekaligus wilayah perbatasan antar negara (karena berbatasan langsung dengan Negara Philipina dan Negara Kepulauan Palau). Distrik dengan wilayah terluas berada di Distrik Supiori Timur seluas 196,26 km2.

Sedangkan Distrik Supiori Utara adalah distrik dengan luas wilayah terkecil yaitu 79,83 km2. Pada tahun 2016 Kota ini terdiri dari 5 distrik dan 38 kampung, Distrik Supiori Timur memiliki jumlah kampung terbanyak yaitu 10 kampung dan Distrik https://comic-community.net/ Supiori Utara dengan jumlah kampung paling sedikit yaitu 5 kampung.

Adapun batas-batas wilayah Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori yaitu:

Utara : Samudra Pasifik
Selatan : Selat Yapen
Barat : Selat Aruri
Timur : Kabupaten Biak Numfor

Keunikan/Kebiasaan Masyarakat Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori

Masyarakat Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori mempunyai suatu kebiasaan tahunan yang dimiliki Suku Biak. Kebiasaan tersebut dilakukan setiap air laut surut, yaitu sekitar bulan Juni dan Juli. Kebiasaan ini dinamakan “munara wampasi (pesta musim surut)” atau yang dalam bahasa Indonesia berarti festival tangkap ikan.

Festival tersebut juga diselenggarakan di beberapa tempat, antara lain: Pulau Rani, Kampung Sansundi, Kampung Wandos, dan Kampung Wopes. Pada festival munara wampasi, seluruh masyarakat berjalan hingga ke tengah laut yang sedang surut.

Selanjutnya mereka menangkap ikan ataupun binatang laut lain yang dapat dimakan menggunakan berbagai alat. Misalnya: kerang, belut laut, dan sebagainya. Adapun beberapa alat yang sering digunakan adalah lastop atau alat pemanah ikan dan alat penombak slot rtp ikan atau kalawai.

Pulau Mapia

Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori kaya akan potensi wisata alam, wisata sejarah/religi wisata budaya, dan juga Kuliner. Kota Supiori memiliki beberapa potensi obyek wisata alam dan kuliner yang tersebar di seluruh distrik yang bisa dijadikan destinasi wisata dan juga oleh-oleh.

Pulau Mapia merupakan pulau terbesar yang ada di Kepulauan Mapia dengan luas 332 hektar. Kepulauan terluar Indonesia yang berbatasan dengan Rapublik Palau ini terdiri atas 5 pulau yang dikelilingi karang seluas 37.760 hektar dan memiliki laguna seluas 3.000 hektar.

Olahan Buah Avon, Buah Khas Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori
Selain Makanan Khas Sorendiweri kabupaten Supiori papua, Kabupaten ini juga memiliki buah yang khas dan cukup langka yakni Buah Avon atau yang lebih dikenal dengan nama buah mangrove.

Buah Avon merupakan jenis buah yang banyak tumbuh di wilayah pesisir Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori. Buah Avon terbukti mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi.

Kebudayaan Masyarakat Kota Sorendiweri Kabupaten Supiori
Suku Biak di Supiori mempunyai nyanyian adat/puisi adat situs slot gacor 2022 bernama “wor”. Terdapat 18 jenis lagu wor, namun hanya 12 jenis yang dinyanyikan dengan tangga nada pentatonik. Nyanian/puisi adat wor ini biasanya diiringi alat musik sejenis tifa yang disebut sandip atau sireb.