Indeks glikemik dapat diistilahkan dengan seberapa pesat tubuh Anda merubah karbohidrat yang Anda makan menjadi glukosa, atau juga dapat diistilahkan dengan seberapa pesat makanan sanggup meningkatkan kadar gula darah Anda. Indeks glikemik berbentuk angka dari 0-100.

Kian tinggi indeks glikemik makanan, kian pesat makanan hal yang demikian diubah menjadi gula, sehingga makanan hal yang demikian lebih pesat meningkatkan gula darah. Inilah mengapa orang dengan diabetes sebaiknya menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Sebaliknya, kian rendah indeks glikemik, karenanya kian lambat makanan Daftar Situs Judi Slot Online Terpercaya hal yang demikian dicerna atau diresapi oleh tubuh, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat. Makanan yang kaya akan serat, protein, dan lemak umumnya mempunyai indeks glikemik rendah. Tetapi, tak selamanya makanan dengan indeks glikemik rendah mengandung tinggi zat nutrisi.

Indeks glikemik suatu makanan bisa dibagi menjadi tiga golongan, ialah:

Rendah, apabila mempunyai indeks glikemik sebesar 55 atau kurang. Model: apel (36), pisang (48), pir (38), jeruk (45), susu (31), kacang (13), makaroni (50), oatmeal (55), dan lainnya.
Sedang, apabila mempunyai indeks glikemik sebesar 56-69. Model: anggur hitam (59), es krim (62), madu (61), roti pita (68), dan lainnya.
Tinggi, apabila mempunyai indeks glikemik sebesar 70 atau lebih. Model: semangka (72), kentang (82), roti putih (75), dan lainnya.
Makanan dengan indeks glikemik rendah bisa menolong Anda dalam mempertahankan berat badan, juga bisa meningkatkan resistensi insulin dan menurunkan kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida pada orang dengan diabetes mellitus macam 2. Meski, makanan dengan indeks glikemik tinggi lebih bermanfaat untuk pemulihan otot bagi Anda yang baru saja selesai berolahraga.

Perlu Anda kenal bahwa dua makanan dengan jumlah karbohidrat sama bisa mempunyai angka indeks glikemik yang berbeda.